Musim Hujan di Aligarh

Aligarh sekarang sedang musim hujan yang cukup tinggi, banjir dan genangan-genangan air di beberapa bagian "kampung" ini cukup sering mengganggu perjalanan motor vespa tua gue yang harus tiba-tiba mogok karena tergenang air. Tapi dengan musim yang agak bagus ini sedikit memperbaiki suasana Aligarh menjadi lebih jarang mati lampu (dibanding dengan musim panas yang menyedot listrik untuk Cooler, AC atau lainnya karena pencurian-pencurian aliran listrik yang merajalela).

Juga enaknya di musim ini adalah karena sedang panen mangga (salah satu buahan favorit gue). Terkadang gue dan kawan-kawan "pesta" mangga sampai batuk-batuk (karena kelewat manisnya). Harganya juga murah-murah berkisar antara 15-20 rupees (1,5 - 2 pound) perkilo. Makanya beberapa minggu ini kami di Aligarh kedatangan banyak tamu (kawan-kawan dari luar Aligarh) yang cuma mau menikmati pesta mangga yang murah meriah … hehehe.

Kabar terakhir dari Aligarh ini adalah bahwa gue telah selesai melengkapi berbagai prosedur pendaftaran S3, setelah melewati perjuangan cukup lelah (dari pembuatan synopsis thesis, mencari pembimbing dan upaya melobby pemindahan jurusan). Tapi mungkin upaya ini agak sedikit mendapat kendala, yaitu gue tidak mendapat restu untuk pindah jurusan dengan alasan kualifikasi dan spesialisasi. Yang pada awalnya gue ingin pindah ke jurusan West Asian Studies (study timur tengah) dengan topic thesis tentang Israel, tapi karena keterbatasan dosen pembimbing (tidak ada yg expert / berpengalaman full dalam soal ini) kemudian gue coba cross ke jurusan Islamic Studies. Tapi karena regulasi dan aturan khusus di jurusan ini yang tidak menerima alumni dari jurusan lain, terpaksa gue harus "balik kampung" ke fakultas Theology.

Proses ini gue jalani cukup lama (sekitar satu bulan) hingga pada detik-detik terakhir (4 hari sebelum penutupan pendaftaran) gue baru dapat kepastian untuk bisa melanjutkan di Theology (walau belum sempat memilih pembimbing karena keterbatasan waktu). Mohon doa semoga semuanya nanti akan berjalan lebih lancar dan mendapat pembimbing yang baik dan bagus. Karena universitas Aligarh agak kesulitan dengan topic thesis yang akan gue riset: "ISLAMIC MOVEMENT IN MODERN INDONESIA: A Study of Islamic Radicalism and Liberalism movement and thought during 1980 to Present Time)". Khususnya pembimbing yang ahli Indonesia rata-rata sedang sibuk dengan bimbingan mahasiswa lain, atau juga karena topic tersebut masih "berat" untuk diterima di kalangan intelektual Aligarh.

Boarding meeting pembahasan proposal thesis dan interview gue akan dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus (besok), mohon doa juga untuk kelancaran dan kesuksesan gue menjalani prosedur ini.

Prosedur selanjutnya (andai gue diterima dan lulus dalam boarding meeting tersebut) adalah gue harus menunggu beberapa hari untuk mendapat persetujuan Vice Counselor (Rektor) mengenai kelanjutan thesis gue. Kemudian dalam jarak waktu maksimal 15 September gue harus sudah melengkapi berbagai prosedur pendaftaran (termasuk kelengkapan pembayaran biaya kuliah s3). Setelah itu gue masih harus menjalani beberapa prosedur di Human Resource Delhi untuk kepastian persetujuan (No Objection) pemerintah India mengenai thesis gue, yang kemudian (andai disetujui no objection tsb) dilanjutkan dengan permohonan Riset Visa yang mungkin akan memakan waktu beberapa minggu sebelum gue bisa kembali ke Indonesia.

Insyaallah gue akan dapat persetujuan untuk menggarap thesis gue ini di Indonesia. Gue sengaja memilih topic ini karena pertimbangan efektifitas hidup dikemudian hari, dan bisa menggarapnya di Indonesia sambil sedikit berkarir. Andai kemarin gue diterima di West Asian Studies dengan riset soal Israel, mungkin gue akan mendapat kesulitan izin untuk menggarapnya di Indonesia. Tapi nanti (ketika pengumuman penerimaan s3 sudah keluar) gue pertama-tama akan memastikan dapatnya izin dari dosen pembimbing baru gue untuk menggarap thesis tersebut di Indonesia, andai beliau menolak, mungkin gue akan cancel kelanjutan proyek riset ini. Dan gue akan mencari negara atau universitas lain (walau butuh waktu) yang akan mempermudah gue menggarapnya di Indonesia.

Perjalanan (persiapan dan pelaksanaan) proyek s3 ini gue rasakan seperti beban terberat yang pernah gue alami selama hidup gue ini. Karena memakan tenaga super ekstra, otak yang harus dikuras untuk terus berfikir otak-atik judul dan proposal, juga dana untuk kepentingan printing, transportasi bolak-balik kampus mengurus berbagai perkembangan urusan, serta tuntutan kesabaran dalam menghadapi tipe pegawai dan dosen-dosen India yang memang sangat "sulit diajak kompromi".

Mengenai ijazah gue, saat ini sedang dalam proses dan mungkin minimal minggu depan sudah bisa diambil. Dan nilai gue cukup memuaskan (70,1 %) atau 1st division (yudisium A), nilai ini lebih 0,1 point dari target yang gue mau (70 %) ... Alhamdulillah.

Juga "tambahan" ijazah diploma West Asian Studies sudah gue ambil beberapa minggu yang lalu juga dengan nilai yang lumayan memuaskan 66,8 % (lebih 3,8 point dari standar 65 % yang gue targetkan) atau masih dalam kategori 1st division. Insyaallah setelah semua berkas-berkas ijazah tersebut terkumpul lengkap, minggu depan gue akan mengurus legalisasinya (di Home Ministry dan KBRI) di Delhi.

Satu bulan yang lalu gue bisa mengikuti program ICCR (Indian Centre of Culture Relation) dan akhirnya gue disetujui ikut paket study tour ke negara bagian Himachal Pradesh (perbatasan dengan Kashmir, China serta Nepal). Perjalanan seminggu itu cukup menyenangkan karena satu bus penuh terisi oleh kawan-2 asing dari berbagai negara dan benua … istilahnya tour PBB deh … ). Banyak pengalaman tambahan yang gue dapat dari program ini karena disamping jalan-jalan dan tukar informasi sesama pelajar asing, kita juga berkunjung ke historical and religious site serta sempat main-main salju di pegunungan Himalaya. Seneng banget deh bisa main salju karena seumur hidup baru kali itu gue pegang salju … maklum orang kampung nih bu/pak … hehehe. Terus kami juga diwajibkan bikin laporan perjalanan pribadi dan kelompok untuk menganalisa perkembangan pembangunan dan tourism India.

Pokoknya segala sesuatunya cukup menyegarkan fikiran gue karena di Delhi atau Aligarh saat itu suhu sudah mencapai 45 derajat, dan di Himachal Pradesh cuma berkisar 15-20 derajat saja. Juga ditambah dengan fasilitas special yang disediakan pemerintah India berupa transportasi yang terjamin, hotel minimal bintang 3, dan juga makanan non- vegetarian yang tersedia dan terjadwal rapih. Cuma sayangnya karena terlalu penuh dan banyaknya site (lokasi wisata) yang harus kita riset, sepertinya menambah kelelahan tersendiri, ditambah lagi laporan wajib harian yang harus kita buat dan dipertanggungjawabkan dalam diskusi internal.

Sayangnya waktu yang enjoy tapi singkat tersebut harus berubah drastis sekembalinya gue dari tour. Karena benturan perubahan cuaca ekstrim (dari lokasi dingin bersalju ke lokasi panas dan gersang Delhi-Aligarh). Yach …. semuanya itu membuahkan tambahan kenyamanan gue untuk kemudian bekerja keras menyelesaikan synopsis Thesis satu bulan penuh di Aligarh.

Saat ini gue sedang dalam "waktu reses" istirahat dari berbagai kesibukan ilmiah ataupun wisata. Selepas menyelesaikan prosedur pendaftaran thesis, sepertinya otak ini kosong melompong, bahkan sering menjadi bingung dan resah sendiri karena boring (bosan) tidak ada pekerjaan. Akhirnya 2 hari terakhir ini gue berusaha menyibukkan diri lagi dengan perampungan thesis MA (sebagai formalitas untuk legalisasi di Dikti nanti).

Di Delhi kawan-kawan sedang sibuk dengan persiapan 17-an, tapi mungkin gue tidak bisa ikut aktif seperti tahun kemarin karena waktu kesibukan gue di Aligarh ini yang menjepit. Dan juga efesiensi waktu, tenaga dan dana yang akan terbuang andai gue ikut nimbrung kegiatan-kegiatan tersebut. Yach … jadi penonton saja deh. Mungkin gue akan menggarap musik latar operet PPI, atau juga sedikit "nyumbang" lagu andai nanti diberi kesempatan tambahan.

Pipik

Aligarh 4 Agustus 2003


Tidak ada komentar: