Malam sunyi bermandikan cahaya
Seorang bodoh menatap rembulan
Purnama yang dinanti perlahan memudar dihadang mendung
Aku pasrah di bawah pusar
Aku termenung tengadah memohon nikmat
Puteriku menjauh berlari
Menyimak berita radio yang penuh gosip
Seorang bodoh yang menatap rembulan
Ternganga melihat tingkah panorama
Alam yang melahirkan dan membesarkannya
membuangnya jauh ke jagat raya
Harapan manusia pasti akan tercapai
Singgasana Tuhan pun kelak akan dicapainya
Seorang bodoh yang menatap rembulan
Berharap agar dapat menikmati hari esok
Ambisi yang terpendam mungkin akan terwujud jika dibawa ke neraka
Sirna mahkota asmara yang diraupnya dengan paksa
Yang tersisa hanya aksara tanpa makna
Jelita yang didamba bahkan menghilang
Hanya tapak kaki yang tertawa melihat keajaiban
A day after tomorrow may be good for us.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar