Sebuah robot terprogram untuk hidup
Terisolir jati dirinya dalam belantara materi
Hanya baja dan besi mengelilingi waktunya
Saat ia masih menjadi manusia
Ia kuat menggenggam bara
Kini hanya sebatang kayu yang dapat diraih
Pohon akasia yang dulu dapat dipetiknya
Kini menjelma menjadi daun kering
Satu persatu sahabat tak mengenalinya
Kian dalam pelabuhan asmara yang bergejolak
Mati suri mungkin bahasa baku untuknya
Beralas rumput tidurnya lelap
Kini hujan tak lagi turun di bumi tenggara
Awan pun menjauh dari genggamannya
Ia bertanya-tanya apakah sayang untuknya masih tersisa
Sejuta tanya tapi hanya terbalas setengah
Seperempat abad ia terus melangkah
Tak tahu jati diri dan arah hidupnya
Kaki yang telah terpatri oleh debu
Kini terlepas bebas berjalan jauh
Kaum yang dianggap sakral berubah menjadi sekuler
Kalaupun masih ada sayang
Mungkin hanya Tuhan yang tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar