My Iraq

Muantapz ..... eheehe baru kale ini gue baca forward ampe ludes ... gue suka ma gaya penyampaiannya cukup rilex, dengan analisa kecil yang terpusat ma aspek currency power tapi punya link yang lumayan solid buat dikonspirasi. but its quite perfect enough .... :)

Bagi gue perang ini signifikan banget, dan apa yang dikomentarin di forward ini ada benarnya, tapi alangkah baiknya kalian kembali buka n simak pernyataan Blair di depan Representative House saat introduksi sebelum voting keiikutsertaan Britain dalam 2nd Gulf War ini, yaitu tentang "borok n kesalahan2 historical" Iraq .... Juga kalian bisa buka buku panduan umum di library "Encyclopedia of West Asia" tentang historical fact yang mungkin bisa jadi legitimasi perang ini (mungkin Blair punya buku ini juga .. heehau). Ini bukan berarti gue Blairism yach ... :)

Secara emosional ideologis, gue sama sekali kurang prihatin dengan "pembantaian" muslim Iraq ini, karena tradisi Iraqis (Baghdad n masyarakat sekitarnya) yang memang udah dipenuhi oleh darah pergolakan n pembantaian, (inget pembantaian Syiah nll). n secara logika sadar kita sering munafiq dengan fenomena ini (karena kita adalah Sunni, atau juga antipati kita terhadap klaim US n kroninya untuk menggunakan isu "kejahatan moral Saddam" ini sebagai tameng legitimasi perangnya). Mungkin sebuah kewajaran andai Saddam dan beberapa tukang pentungnya untuk terjungkal n menikmati "rasa pembalasan" terhadap dosa2 masa lalunya. (inget .. mundurnya Iraq dari aliansi arab untuk melawan Israel ... Cuma karena sebab sengketa tanah dengan Syiria !!).

Wajarlah kalo emang sifat hypokrit Iraq yang emang dah dari sononya keras kepala ... Kalian pasti lupa "pencemaran" yang dilakukan Iraq akibat perang Iraq-Iran (hanya karena arogansi perebutan batas sungai Tigris), agresi iraq ke kuwait, n "permainan" doktrin iraqis saat perebutan n kudeta masjidil haram, n berbagai dosa2 yang seharusnya sulit termaafkan oleh kita sendiri (muslim yang mengklaim Islam adalah "Salam") ... n inilah dosa2 inilah yang akan terbalaskan. Walau dosa ini buka dosa sipil, tapi bercokolnya Saddam atas motivasi (bai'at) sipil adalah legitimasi sipil terhadap arogansi n dosa2 Saddam (n Iraq pada umumnya) ... katanya demokrasi !!

Walau gue bukan anak setan kayak Bush yang obsesif dengan kepentingan "masa depan" US. Atau anak dungu kayak Blair yang memperbudak diri dengan sepupunya itu. Atau anak korban HAM Syiah n Kurdi Iraq ... Gue tetep gak perduli dengan perang ini ... !!!! Lalu kenapa kita harus lelah n pegal hati ikut perduli ??, Ukhuwwah Islam yang seperti apa yang kita gunakan untuk legitimasi pemihakan kita kepada Iraq ?? Madzhab fiqhiyyah apa yang mendasari kita simpati dengan Iraq ?? ... itu andai bassic point kita adalah "Islam ato ukuwah islamiyah". Karena apa yang kita dapat dari pembelaan dan pemihakan ini ?? Apa yang telah negara Arab berikan ke Muslim Indo hingga kita harus berhutang budi dengan karena pemberian itu ?? Apa yang mereka berikan saat kita jatuh dalam krisis dulu ?? ... itu andai bassic point kita "kepentingan" materialistik. O ... mungkin aspek humanity yang bisa menarik simpati kita dalam hal ini, tapi seberapa banyak kepedulian masyarakat arab terhadap humanias khususnya dalam pergolakan n kecamuk di Ethiophia, Uganda, Peru n Timor ?? .... Mungkin karena kita layak merasa lebih berperadaban dari keledai2 dungu n egois primordial arab2 itu ... huehaueha, tapi kita n mereka sama2 punya oil bo !!! bedanya kita bisa menjual minyak n trus membeli ilmu, tapi mereka jual minyak ... trus beli budak (pembantu) untuk terus jadi raja ... !!!

Minyaaaaaaaakkk .... emang tukang minyak dimana2 sering bikin masalah, di kampung gue tukang minyak sering bikin berisik karena teriak2 melulu n juga sering bikin pencemaran lingkungan n jalanan kampung. Trus kalo kalian sadar akan panggilan Mahattir n Khadafi to fight with oil weapon, kenapa tukang2 minyak di kampung gue gak ikutan terdorong untuk jihad ke Iraq ??? Takut rugi ato takut mati, ato takut gak punya harga diri ato gak ada modal beli tiket n jaket anti peluru ?? .... Berarti pepatah yang bilang "Jangan suka bermain api" salah donk n dah gak jaman, seharusnya diganti aja menjadi; "Jangan suka bermain minyak, karena minyak bisa menjadi kawan n bisa menjadi lawan" (kayak kentut) ... Buuuuuuuuummmmm.

:)) itulah bullshit2 gue ... :)


*****

Kemaren malam gue menyimak "debat" antara tukang becak (rikhsau), tukang daging n penjual teh tepat gue nongkrong menghabiskan sisa malam sebelum tidur di pinggir jalan yang kumuh. Ternyata seluruh hati dunia sedang resah akan kecamuk perang di Iraq.

Kesibukan total mata, hati, telinga untuk tertuju ke CNN, BBC ato Al Jazirah .... Sampe2 keasikan fokus ini melupakan kita ma Birthday Pakcik tersayang HOSNI YOSOEF ....... MET ULTAH Pak cik ... emuachhh buat pipi kanan, n emuach buat kuping kiri .... semoga niat n hasrat untuk cepet kawin bisa terkabul, karena sekarang memang Allah lage dapet antrian doa (khususnya dari masjid2 untuk melaknat Amerika). Semoga doa elo, gue n kita buat elo n merry gak pending karena antrian doa2 ummat Islam sedunia ini ... Amien.

Iraq ... oh Iraq ... Kejayaan Baghdadmu akan hancur beberapa hari lagi ... Apakah ini bertanda "penghancuran" sistematis Islam ?? Apakah ini perang agama atau perang ekonomi ?? Atau perang supremasi n gengsi ??

Perang salib katanya masih berlangsung hingga kini, pembenaran kita ma ulah Osama bin Laden, Mollah Umar (karena mereka tokoh garis keras Islam) pernah membukakan mata hati kita untuk bilang bahwa mereka "misinterpretate" konsep jihad n harb. Andai saat ini antrian doa kepada Allah adalah karena untuk pembelaan Saddam (sang sekuler tapi konservatif n diktator) apakah ini pembenaran akan kehalalan diktatorsi, konservatif radikal dan politisasi kata "Allah" ?? (Simak pesan terakhir Saddam: bahwa Allah akn menghancurkan iblis2 penjanjah negrinya). Lupakah Saddam bahwa dia pernah menjadi penjajah (yang juga iblis) ? Lupakah kita bahwa dia pernah melukai hati ummat Islam karena diktatorshipnya ?

Ataukah kita terlalu sophisticated mind hingga sulit untuk memilah antara "sejarah dengan masa kini", sentimen ideologi dan humanity ??

Perang dunia ke 3 berdasarkan hasil ramalan Nostrodamus akan dimulai oleh klan yang berasal dari jazirah arabia, dan perang ini akan berlangsung sekitar 27 tahuan (lihat detail film "The Man Who Saw Tomorrow"), dimuai dan diakhiri oleh klan ini. Visualisasi sebagai real enemy mungkin yang membuat Bush n administratornya mempropagandai tragedi 911 untuk melegitimasi penguasaan AS di Asia Tengah sebagai transtrategic untuk merealisasikan prediksi Nortrodamus. Kenapa Saddam gak pake ramalan Jayabaya untuk membesarkan hari rakyatnya yang akan terbunuh karena ulah dia ?? Ramalan Jayabaya dengan klimaks datangnya Ratu Adil akan memberi sugesti Iraqis n umat Islam sedunia untuk terus berdoa mengharap "badai gurun" sebagai keadilan untuk fight back terhadap agresi Amerika. Lalu apakah AS malah sang Ratu Adil ataukah para voulentiers jihad (Fidayeen) ?? ... Antrian panjang pasukan "pewujud perdamaian" ini hanya akan menjadikan beban nominal korban kemanusiaan ini .....

Kenapa apatisme yang sering kita miliki gak diberlakukan dalam konteks perang Afghan n Iraq ?? O ... mungkin para pengangguran yang dikirim Laskar Jihad udah dapat pekerjaan tetap saat ini !! Siapa yang mau Jihaadddd ??! .. Adalah siapa yang gak punya prospek hidup material, dan gak bisa membedakan antara "sejarah dan masa kini". Tapi sah juga untuk bilang: "Siapa yang menolak jihad, maka dia gak sempurna imannya". Wallahu 'alam.

Coba liat kenapa pada zaman Bani Umayyah Islam (kerajaan bani umayyah) bisa mengembangkan kekuasaan wilayahnya hingga Andalus ?? Pada hakekatnya adalah karena hubb dunya (worldly aims) yang mendorong para raja (khalifah) untuk mencatatkan diri sebagai yang terbaik dalam sejarahnya. Lalu gimana Saddam ?? Apakah ia bagian dari tipe khalifah ini ??. Ternyata perebutan supremasi "King of Arabia" antara dia, Mubarak, Abdullah n Khaddafi harus luluh lantak oleh keciutan bom-bardir rudal patriot. Tapi lumayan deh, Saddam dah bisa tercatat sebagai figur opposan anti status quo, Tapi kenapa dia gak sehabat Khadafi ?? mungkin karena Saddam terlalu educated (n percaya ma hitungan matematik) n Khadafi kampungan (hitunga2annya masih pake tasbih) n dia orang kampung yang lugu tapi berbahaya ...

Lalu posisi kita gimana ?? King or arabia yang gagah berani aja keok, gimana singa ompong kayak indo bisa bertahan andai ikutan perang di gurun. Singa kita yang sakit ini masih sibuk ma rebutan simpati di parlemen, masih sibuk ma rekonsiliasi n renovasi undang2 ... Lalu apakah kita dah keluar dari peta pergulatan ini ??

Makanya Sweeping donkkkk, Boycott produksi Amerika, lunasin IMF, ganti kecenderungan kita dari dollar ke Real atau dinar !! :) ... karena cuma apatis itu yang bisa kita kerjakan, untuk perang takut mati n gak mampu beli satu pelor untuk masuk surga, mao intervensi di PBB bukan diplomat cuma punya kartu kuliah untuk sewa video, mao lobby congress biar impeach Bush dah kalah ma lobby Yahudi, mao buang air gak punya kamar mandi ....

Unik emang pergulatan manusia ini. Allah saat ini sedang memata-matai ulah kita ini untuk melihat posisi diri kita antara "Iman dan Kafir" .... Apakah ini cobaan ??

Mari teriak : AMIEEN !!!

BushShit n BlairAss n SaddamacroEvil (Gangguin konsentrasi kuliah gue aja deh lo semua !!!).

****

Kamar gue penuh dengan aroma Iraq; tv on terus n layarnya terfokus ma channel CNN n BBC CNBC aja, radio dua band di kamar tetangga sibuk ma suara remang2 menangkap sinyal SW untuk dengar siaran BBC London, suara Jerman, Iran News ato Voice of America … Asli lingkungan ini membuat suasana hati n fisik seperti layaknya zaman gelap revolusi. Hp sering berbunyi terima pesan n panggilan dari kawan2 Foreigner yg ngajak diskusi soal perang (khususnya fenomena anti US di Indo). Sekali lagi … semuanya menambah penuh jengkal tanah hidup gue seperti banjo tua pak Tirto.

Apa yang dirisaukan dari perang ini ? Untuk diri gue gak ada yang patut dirisaukan, lokasi tempat gue belajar jauh dari jarak jangkau rudal jelajah AS (kecuali Pakistan ngeluarin rudal nuklirnya), rumah sewaan gue dekat masjid (gampang untuk mohon doa ke Allah biar gue tetap terselamatkan), koper gue masih menyisakan serpihan beberapa dollar untuk beli tiket penerbangan pulang kampung andai perang meluas kewilayah kamar gue, dan juga … keluarga gue bukan pengusaha yang punya kepentingan ekspor-impor ke belahan Timur Tengah atau AS. Jadi .. gue gak perlu penatkan diri gue untuk terjebak ke dalam sindrom global perang Teluk II ini.

Yang harus gue waspadai adalah kepentingan wawasan n visi (belajar gue di studi kawasan Timur tengah -West Asian Studies-), berita, perkembangan politik global harus terus gue serap untuk bahan diskusi di kelas politik, sosiologi, ekonomi atau geografi Arab gue. Jadi … ternyata kepentingan gue dalam perang ini hanyalah kepentingan ilmiah, bukan kepentingan akidah yang akan menjebak gue dalm sindrom dan polemic jihad dan anti-kafir. Karena para professor gue di kelas regular Theology (dengan latar belakang akidah yang sama dengan bangsa Arab -Islam) pun berkomentar bahwa ini bukan "perang kita". Perang kita adalah perang terhadap diri kita sendiri … betapa kita suka hasad dan caci-maki orang lain tanpa tahu ada apa di balik cermin yang biasa kita gunakan. Cermin yang seharusnya bisa meneropong sejarah, masa kini dan mendatang. Dan emosi ketertindasan telah membuat diri kita lebih tertindas lagi dan sulit membangkitkan kita dari lembayung rasa balas dendam.

Lalu untuk berapa lama situasi lingkungan pencinta dan pengamat perang akan terus menyerapi udara kamar gue ini. Semuanya berpulang kepada diri gue untuk menyadari bahwa Tuhan tidak akan merubah sebuah realita kecuali kita menghendaki dan melakoni perubahan itu. Tapi pemberontakan bathin akan sakitnya siksa sesama oleh percikan pelor dan mesiu yang membocorkan batok kepala manusia2 di Iraq tetap akan mempengaruhi phobia dan trauma gue akan kematian dan mengacaukan gairah perubahan dalam diri gue. American Jo Black pun dapat lebih kuasa dari Tuhan yang mengutus malaikat pencabut nyawa, "our destiny is on Fucking Yankees".

Senjata akan menjadi agama baru, bukan agama yang dipersenjatai. Tapi bahaya agama yang dipersenjatai akan lebih besar ketimbang pengagamaan senjata, karena senjata adalah buah karya tangan kasar manusia, dan kecenderungan untuk mengimani keampuhannya lebih baik dari pada iman yang didukung oleh senjata. Karena senjata iman adalah hati yang bukan hasil karya kasar manusia. Juga ... kematian oleh senjata tidak akan sedramatis kematian akibat kematian oleh kebrutalan agama yang dipersenjatai.

ehauheuahueahe .... bosen deh lo semua terima cerocosan ngaco gue .... ehauehuaheuahuea .... delete aja biar gak menuhin mailbox kalian ... heheauhuea

Pipix

Aligarh Muslim University

INDIA

--- Kembali ke Muka … ---


Tidak ada komentar: