Deislamisasi 2

O agama ku ... terlalu sering kau dikorbankan oleh kecamuk pedang :(

Bener juga yg farid bilang, pentinganya pemilahan agama n politik (negara) atleast pemilahan kaca mata penilaiannya. Kalo di forward intan tegas banget ditulis secara konservatif untuk menolak pemisahan antara Din n Daulah (bahkan forwd itu bilang bahwa usaha ini dikategorikan sebagai Deislamisasi karena kemiripan modusnya dengan sejarah Kristen n pembentukan peradaban barat modern). Secara mendasar semua agama adalah ortodox (dengan pengecualian katolik yang ortodok "pengembangan"), n rata2 semuanya menolak pemisahan ini mungkin karena kepentingan politis juga. Agama bukan cuma butuh pengikut tapi juga butuh power untuk lebih establish n terjaga kepentingan2nya. Tanpa kekuatan politis gak mungkin agama bisa jadi haluan negara, selanjutnya gak bisa "memaksa" penduduknya untuk "lebih beragama".

Makanya Marx bilang agama sebagai opium, opium negatif kalo masuk ke dalam tubuh (negara) membuat pemaksaan ideologi, opium jadi positif andai masuk ke dalam tubuh (negara) dengan system yang memasyarakat n bisa menumbuhkan keadilan n kesejahteraan. Problemnya blon ada sejarah negara teokratis yang adil n sejahtera. Kalo para analis Islam bilang bahwa negara Madinah sebagai prototipe negara modern karena adanya nuansa keadilan n kemakmuran, tapi dalam nuansa politis praktis modern, jelas jauh dari kemiripan metodologi (andai pun ada, mungkin itu dimirip-2in ... katanya). Tapi itu cukup make sense kok, karena emang semua agama secara teoritikal punya point tertentu yang bisa ditafsirkan dalam bentuk kontemporer, Hindu Sattva dinterpretasikan sebagai modern Hindustan raya, Kerajaan Daud (kingdom of God) sebagai dinasti Yahudi modern, Administrasi Rasul2 kristus sebagai bassic model teokrasi Paulus, Bodhisatva Buddha sebagai etos negara Buddhish modern untuk peace. Karena memang semuanya global n open to reinterpretate.

Gue pribadi sangat gak setuju adanya negara theokratif. Andai agama mao dijadikan bingkai kehidupan, seharusnya itu berdasar atas dorongan moral sang individu ato kelompok n bukan propaganda ato missionari. Karena andaipun agama (khususnya Islam) bisa menguasai berbagai aspek negara, pasti pertikaian akan terus berlangsung merebutkan kursi, posisi n power. Perang Siffin, Karbala, pembantaian oleh Abu Muslim Khurrasani, pembantaian kurdi, masih akan terus berlanjut dengan tragedi2 lain. Karena memang sejarah Islam cukup tragis n dramatis, pergolakan berdarah selalu mewarnai peralihan kekuasaannya, jarang banget yang terjadi lewat peace. Maklumlah kalo kita di gelari "modern Barbarian" ma bule2. Karena emang isu Jihad cukup rentan buat diprovokasi.

Pipix

Aligarh Muslim University

INDIA


--- Kembali ke Muka … ---

Tidak ada komentar: